Selama ribuan tahun sejarah kekristenan dengan Islam, kedua agama ini memiliki hubungan yang kelam. Perbedaan doktrin yang begitu mendasar membuat keduanya tidak pernah luput dari konflik. Ditambah dengan perintah Muhammad sendiri untuk membunuh orang-orang Yahudi dan Kristen yang turun temurun diwariskan sampai hari ini (sura 9:29; Shahih al-Bukhari ). Bagi muslim moderat, mereka tidak menafsirkan ayat jihad tersebut secara literal (perang fisik), tapi secara spiritual. Hal ini berbeda dengan Islam ekstrimis/fundamentalis/radikal yang menafsir ayat tersebut secara literal. Perintah Muhammad adalah untuk sepanjang masa. Mereka menginginkan berdirinya negara Islam sepenuhnya, yang dilandaskan pada ajaran nabi, yang menurut saya justru merekalah muslim sejati, yang mengikuti teladan dan ajaran Muhammad. Muhammad mengatakan perang jihad adalah kebaikan tertinggi dalam Islam dan upahnya begitu besar (Shahih Al-Bukhari 2795, 2808). Pembaca bisa melihat tokoh-tokoh atau kelompok-kelompok muslim sejati tersebut, misalnya Ibn Taymiyah (1263-1328), Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792), Sayyid Qutb (1906-66), Omar Abdel-Rahman (1938-2017), organisasi Al-Qaeda, Al-Jihad, Hizbullah, Hizbut Tahrir, dsb.
Oleh karena perang yang tidak habis-habisnya ini, maka tidak jarang kedua agama tersebut sering mengadakan dialog-dialog agama yang mencoba mencari titik temu antara apa yang diajarkan dalam Alkitab dengan apa yang diajarkan oleh Al-Quran dengan tujuan supaya Kristen dan Islam tidak lagi bertengkar dan menjadi saudara. Memang selama ini dianggap banyak kesamaan nama tokoh di dalam kedua buku tersebut, mulai dari Adam, Nuh, Abraham, Ishak, Ismael, Yohanes Pembaptis bahkan Yesus, sehingga dianggap juga mereka merujuk kepada pribadi yang sama dalam sejarah. Islam mengklaim kitab mereka merupakan pewahyuan yang lebih baru dan terakhir mengenai orang-orang tersebut yang disampaikan Allah kepada Muhammad dan tujuannya adalah membawa orang-orang Yahudi dan Kristen pada waktu itu untuk mempercayai apa yang Muhammad katakan, yaitu kepada agama yang benar, Islam. Namun, ada masalah di sini, yaitu Quran datang 600 tahun kemudian setalah Alkitab Perjanjian Baru selesai ditulis. Perjanjian Baru selesai ditulis paling lambat tahun 100M dan memang baru dibukukan menjadi codex atau jilidan seperti buku pada awal abad ke-4, tetapi manuskrip-manuskripnya sudah jauh lebih awal. Sedangkan Quran baru dikumpulkan pada masa khalifah Abu Bakar (632-634) dan disatukan pada zaman khalifah Uthman pertengahan abad ke 7. Terdapat rentang sekitar 600 tahun. Bagaimana mungkin Allah baru berbicara untuk mengoreksi kekeliruan Alkitab (menurut muslim Alkitab sekarang sudah diubah-ubah) dan cara hidup orang Kristen-Yahudi? Dan apakah benar kisah tokoh-tokoh tersebut di dalam kedua buku itu sama? Kalau tidak sama, mengapa orang Kristen dan Islam sekarang sibuk mencari “titik temu” untuk membangun perdamaian dunia? Mari teliti satu-persatu:
- Adam
Dalam ajaran Islam, Adam adalah seorang muslim (artinya “tunduk kepada Allah), manusia ciptaan Allah pertama yang tunduk kepada-Nya. Mungkin kalian akan bilang, “loh ya sama dong Adam dan Hawanya sama yang di Alkitab, Niel.” Tunggu dulu! Mari kita lihat detailnya! Apa yang dimakan Adam dan Hawa sehingga jatuh ke dalam dosa? Buah pohon pengetahuan baik dan jahat kan? Tapi Quran ternyata mengatakan Adam dan Hawa memakan buah pohon kehidupan kekal!
فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى – ١٢٠
“Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, “Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (sura 20:120).
Jadi ini Adam yang mana ya? Mengapa bisa makan buah pohon yang berbeda? Dan kalian tahu juga bahwa Muhammad mengatakan bahwa Adam dan Musa pernah berdebat mengenai akibat dari kejatuhan Adam:
The Prophet (ﷺ) said, “Adam and Moses argued with each other. Moses said to Adam. ‘O Adam! You are our father who disappointed us and turned us out of Paradise.’ Then Adam said to him, ‘O Moses! Allah favored you with His talk (talked to you directly) and He wrote (the Torah) for you with His Own Hand. Do you blame me for action which Allah had written in my fate forty years before my creation?’ So Adam confuted Moses, Adam confuted Moses,” the Prophet (ﷺ) added, repeating the Statement three times. (Shahih Bukhari 6614; 3409).
Adam berdebat dengan Musa? Di mana? Adam dan Musa beda usianya ribuan tahun dan kita tidak pernah diceritakan di dalam Alkitab bahwa mereka pernah berdebat seperti ini. Lalu juga tubuh Adam dikatakan memiliki tinggi 60 hasta, dimana 1 hasta sama dengan 0,5m, sehingga tubuhnya setinggi 30m. Mungkinkah manusia memiliki tinggi 30 m? Yang terakhir, Quran mengatakan ketika di surga, Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud di hadapan Adam, namun iblis menolak sujud. Malaikat harus sujud kepada Adam? Untuk apa? Bukankah ini adalah sebuah perintah untuk musyrik.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. (sura 2:34; 18:50; 20:116).
Adam tinggal di Surga? (sura 2:35). Alkitab tidak pernah mengatakan Adam dan Hawa tinggal di Surga dan dibuang ke bumi setelah jatuh ke dalam dosa. Jadi sudah jelas, Adam di dalam Quran tidak sama dengan Adam di dalam Alkitab.
2. Abraham
Di dalam Alkitab Abraham adalah Bapa orang beriman yang darinya janji kepada Israel diberikan oleh Allah. Abraham dikisahkan pergi dari tanahnya di Ur Kasdim (sekarang Irak) ke Kanaan (sekarang Israel-Palestina), beristrikan Sara, Hagar, dan Ketura. Ia mati umur 175 tahun dan dikubur di tanah Kanaan (Kej. 25:7-11). Lalu apa yang dikisahkan Islam mengenai Abraham? Bayangkan, ternyata ia dan Ismael pergi ke tanah Arab untuk membangun Ka’abah:
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Sura 2:127).
Berdasarkan sejarah, masa hidup Abraham dan berdirinya kota Mekkah berbeda sekitar 2500 tahun, karena Abraham hidup tahun sekitar tahun 2000 SM dan Mekkah dibangun sekitar tahun 400 M, jadi bagaimana Abraham bisa ke kota itu sedangkan kota itu belum ada? Sudah jelas Abraham dalam Quran tidak merujuk kepada Abraham yang sama dengan yang ada dalam kepercayaan orang Yahudi dan Kristen.
3. Musa
Di dalam Quran, Musa digambarkan seorang nabi yang memimpin Israel keluar dari cengkraman Firaun. Namun, di dalam surah 2 ayat 54 diceritakan bahwa Musa menegur Israel karena telah membuat berhala berupa patung sapi dan memerintahkan mereka bertobat dan membunuh dirinya sendiri. Whattt??? Allah menyuruh mereka membunuh diri mereka sendiri? Dan karena ketidakpercayaan mereka, Allah menyambar mereka dengan petir, sehingga mati. Namun, Allah menghidupkan mereka kembali (2:55-56). Ini cerita dari mana? Di dalam Alkitab diceritakan kaum Lewi yang membunuh tiga ribu dari orang-orang yang tidak memihak kepada Yahweh (Kel. 32:27-28).
Kita juga melihat di dalam Quran ketika Musa berkeberatan diutus oleh Allah ke Firaun, ia meminta kepada Allah supaya Harun dijadikan partner untuk menjalankan tugas tersebut. Alkitab berkata berbeda, bahwa TUHAN-lah yang menjanjikan memberi Harun sebagai penolong Musa.
Ada yang lebih menarik lagi yang ditulis dalam hadits mengenai kisah Musa. Pada suatu hari, Musa dituduh oleh umat Israel bahwa ia memiliki penyakit di tubuhnya, entah penyakit kulit atau semacam kusta, karena Musa selalu menutupi seluruh tubuhnya. Kemudian Allah ingin membersihkan nama Musa dari tuduhan-tuduhan tersebut dan ketika Musa sedang mandi, ia menaruh pakaiannya di atas batu dan ketika ia sudah selesai, batu itu membawa lari pakaian Musa, sehingga Musa harus mengejar batu tersebut sambil telanjang sampai ke depan umat Israel. Ternyata tubuh Musa bersih tidak berpenyakit. Lalu, Musa kesal dan memukuli batu tersebut sampai darah Musa membekas di batu tersebut (Sahih al-Bukhari 3404) Cerita apa ini? Masih percaya Musa di dalam Quran merujuk pribadi yang sama?
4. Maria
Maria di dalam Quran digambarkan sebagai anak dari Imran dan disebut sebagai adik Harun,
“Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” (surah 19:27-28)
Maria saudara perempuan Harun? Ayah Maria Namanya Imran? Kita tahu di dalam Perjanjian Lama, ayah Musa dan Harun adalah Amran. Apakah kalian sadar ada sesuatu yang aneh? Banyak yang setuju sebenarnya Muhammad keliru ketika menceritakan ini, Ia tertukar Maryam ibu Yesus dengan Maryam kakak peremupuan Musa. Musa dan Yesus bedanya 1400 tahun jadi tidak mungkin mereka orang yang sama. Biasanya muslim menyangkal dengan mengatakan Maria ibu Yesus itu adalah adik dari Harun secara genealogis, yang artinya Harun adalah nenek moyang dari Maria ibu Yesus. Tapi kan kita tahu Harun itu suku Lewi, sedangkan Maria ibu Yesus adalah keturunan Yehuda. Ini aneh sekali!
5. Yesus
Quran memberikan beberapa julukan yang terhormat kepada Yesus melebihi figur manapun sepanjang sejarah. Ia dianggap sebagai sign (tanda), mercy (belas kasihan/pengampunan), Messiah (mesias), anak Maria, nabi, kalimatulah (firman allah),dan ruhullah (roh allah). Yesus diceritakan juga melakukan berbagai mujizat, baik sama seperti yang dikisahkan dalam kitab Injil maupun yang tidak dikisahkan. Tiga surah di dalam Quran bahkan diberi nama sebagai referensi atas Yesus, yaitu surah 3 (Al-Imran), 5 (Al-Maidah), dan 19 (Maryam). Yesus di dalam iman Kristen disebut dengan nama Isa di dalam Al-Quran. Ia disebut sebanyak 93 kali dalam 15 surah. Di dalam bahasa Ibrani nama “Yesus” berasal dari kata Ibrani Yeshua – הוֹשֻׁעַ yang berarti Allah adalah keselamatan dan di dalam Yunani dipakai kata Iesous – Ἰησοῦς. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana Muhammad dapat menyebut nama Yesus dengan Isa di dalam Quran.
Dengan melihat fakta-fakta tersebut, Isa merupakan salah satu nabi yang sangat besar di dalam Islam. Ia merupakan utusan Allah untuk membawa kembali orang Yahudi menyembah Allah yang benar dan menunjukkan jalan yang lurus, serta menubuatkan kedatangan Muhammad, bukan untuk mati, apalagi menebus dosa manusia.
Meskipun demikian, banyak yang aneh dari kisah Yesus. Ia digambarkan lahir di bawah pohon korma (Surah 19:23), berbicara ketika masih bayi (19:30), membuat burung dari tanah liat (3:49), dan bukan Allah, malah yang menyembah dia sebagai Allah akan masuk neraka (5:72).
Perbedaan yang sangat sentral juga adalah mengenai kematian Yesus. Ayat yang diyakini merupakan poin utama penolakan atas kematian Yesus ada di dalam surah 4.157:
“Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya”.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ayat ini dan siapakah yang disebut “mereka”? Seorang ahli tafsir Quran dari abad ke-14, Ibn Kathir (1301-73M) menjelaskan:
Pada malam Isa ingin dibunuh oleh orang-orang Yahudi, ia diceritakan mengumpulkan murid-muridnya di rumah dan bertanya kepada mereka siapa yang rela menggantikan dia untuk mati dibunuh dengan cara wajahnya akan disamarkan seperti Isa dan siapa yang bersedia akan masuk ke dalam Surga bersamanya. Seorang pemuda menawarkan dirinya, tetapi Isa menolak. Kedua kalinya ia bertanya kepada mereka dan pemuda itu masih bersikeras untuk menggantikannya, tetapi Isa masih menolaknya. Ketiga kalinya Isa menawarkan itu dan pemuda itu masih menawarkan dirinya dan akhirnya Isa menyetujui. Setelah itu Allah mengangkat Isa ke surga. Kemudian ketika orang-orang Yahudi mengepung rumah itu, mereka menemukan murid yang sudah disamarkan mukanya dan menangkapnya, serta menyalibkannya. Dari sinilah kepercayaan Kristiani bahwa Yesus telah disalib.
Dari apa yang dikemukakan oleh Ibn Kathir, kita mengetahui bahwa orang-orang Yahudi sebenarnya telah tertipu dengan mengira bahwa yang mereka tangkap adalah Isa ibn Maryam. Allah telah mengubah wajah seorang murid Isa untuk menggantikannya mati disalib, sedangkan Isa telah diangkat ke Surga pada waktu penangkapan tersebut, “… Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya” (4:157). Pandangan ini dikenal dengan substitution theory, teori yang mengatakan Isa diganti oleh orang lain pada saat ingin dibunuh. Tafsir al-Jalalayn juga menegaskan bahwa orang-orang Yahudi dengan sombongnya mengatakan bahwa mereka telah membunuh Isa, yang sebenarnya bukanlah Isa, melainkan salah satu pengikutnya. Namun, para muslim tidak dapat mengetahui dengan pasti siapakah anak muda yang menyerahkan dirinya untuk menggantikan Isa. Ada yang mengatakan pemuda itu adalah Yohanes murid Yesus, Simon dari Kirene, atau Yudas. Tidak hanya tafsiran mengenai siapa yang disalib, sebagian kelompok muslim bahkan berpendapat bahwa Isa benar disalib, tapi tidak sampai mati, melainkan hanya pingsan beberapa saat lamanya dan setelah itu berhasil disembuhkan, lalu pergi ke India, seperti yang diyakini oleh kaum Ahmadiyah. Pandangan ini disebut swoon theory. Meskipun kaum Ahmadiyah ditolak oleh sebagian besar kaum muslim, namun perspektif mereka cukup besar mewarnai penafsiran mengenai kematian Isa dan bahkan dipegang oleh apologet besar seperti Ahmed Deedat dan Shabir Ally.
Berbeda sekali dengan Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus benar-benar mati di salib. Bahkan tokoh-tokoh sejarah di luar Kristen pada abad awal gereja mula-mula menulis kematian Yesus Kristus, seperti Flavius Josephus (37 – 100 M), Tacitus (56 – 117 M), Mara Bar Serapion (50 M – ?), dll.
Masih banyak lagi perbedaan yang saya tahu tapi gak mungkin muat di sini atau yang memang saya belum pelajari dari Quran dan Hadith. Namun, Alkitab dan Quran tidak mungkin benar keduanya, salah satu harus salah, antara Quran yang benar atau Alkitab yang benar. Sebagai orang Kristen, saya mengajak kita untuk tidak tertipu oleh ajakan perdamaian yang semu. Dasar dari kita mengasihi umat muslim bukanlah karena ada “titik” yang ditemu-temuin, tapi karena memang Alkitab mengajarkan manusia, dari agama apapun, adalah gambar dan rupa Allah yang harus dikasihi dan dihormati sebagai karya agung Allah. Jadikanlah Kristus sebagai alasan anda mengasihi umat beragama lain, bukan karena doktrin yang disama-samakan. Dulu sebelum kita bertobat, Kristus sudah lebih dulu mengasihi kita dan juga ada orang-orang yang mengasihi kita dan berdoa bagi keselamatan kita, sudah seharusnya ini juga yang kita lakukan bagi orang-orang yang belum percaya. Love God, Love People!
Menurut saya tidak akan ada titik temu antara akidah kristen dan islam. Walau begitu kedua belah pihak tetap harus bisa hidup rukun dan toleran. Setuju ?
LikeLike
Yes, sangat setuju bro. Kasih Kristus kita tunjukkan kepada semua orang tanpa memperhatikan agama. Thank you sudah mau membaca 🙂
LikeLike